PRABUMULIH, RUBRIKTERKINI – Wali Kota Prabumulih, H Arlan, menyatakan akan segera melakukan evaluasi terhadap para pekerja sosial, khususnya guru ngaji yang dinilai tidak lagi aktif mengajar namun masih menerima honor dari pemerintah, Kamis 3 Juli 2025.
Menurut Cak Arlan, sapaan akrabnya, saat ini banyak pengajar ngaji tidak memiliki murid dan tidak menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik agama. Kondisi ini dinilai tidak adil bagi guru ngaji lain yang aktif dan benar-benar berdedikasi.
“Banyak yang masih menerima honor, tapi tidak lagi mengajar. Ini harus kita benahi,” tegas Cak Arlan dalam keterangannya.
Untuk itu, Pemkot Prabumulih akan membentuk tim khusus yang bertugas mendata ulang seluruh guru ngaji, baik dari TPA maupun pengajian tradisional. Dari data sementara, jumlah pengajar ngaji yang tercatat mencapai sekitar 1.200 orang.
“Kita akan data ulang, yang aktif akan kita pertahankan, yang tidak aktif akan kita evaluasi dan kemungkinan besar akan dihapus dari daftar penerima honor,” jelasnya.
Tak hanya sekadar evaluasi, Cak Arlan juga menyiapkan insentif khusus bagi para guru ngaji yang aktif dan berprestasi. Salah satunya berupa reward umroh gratis sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam mendidik generasi muda.
“Kita juga ingin memberikan semangat. Yang benar-benar mengajar dan berkontribusi akan kita berikan penghargaan, bahkan bisa kita berangkatkan umroh,” ungkapnya.
Langkah tegas ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah kota untuk memastikan anggaran sosial disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar