LightBlog

01/06/25

Sisa Makanan MBG Dapat Dimanfaatkan Untuk Pengolahan Pakan Ternak, Pupuk Kompos, Hingga Program Distribusi Pangan Sosial


JAKARTA, Rubrikterkini.com
 
-- Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, kini mendapat perhatian lebih luas setelah munculnya data mengenai potensi sisa makanan dari program ini.

Namun, alih-alih menjadi sorotan negatif, temuan ini justru membuka peluang besar untuk membangun ekosistem ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

Kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat bahwa program MBG berpotensi menghasilkan sisa makanan sebesar 1,1 hingga 1,4 juta ton per tahun.

Sekilas, angka ini terdengar besar. Namun, data tersebut menjadi bahan evaluasi penting dalam menyempurnakan sistem distribusi dan konsumsi makanan yang lebih efisien di masa depan.

Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, menekankan bahwa keberhasilan MBG tidak hanya dilihat dari pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga dari kemampuannya mendukung ketahanan pangan dan lingkungan.

Ia mengajak semua pihak untuk memanfaatkan sisa makanan dalam konteks ekonomi sirkular — mulai dari pengolahan menjadi pakan ternak, pupuk kompos, hingga program distribusi pangan sosial.

“Yang bisa diselamatkan itu jelas ada nilai ekonominya,” ujar Sarwo. “Susu yang mendekati kedaluwarsa, misalnya, bisa dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.”

Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada distribusi makanan, tetapi juga pada keberlanjutan dan efisiensi dalam pelaksanaannya.

Program MBG menjadi bukti nyata bahwa kebijakan publik dapat berperan dalam memperkuat nilai-nilai keadilan sosial, kesehatan, sekaligus perlindungan lingkungan.

Lebih dari sekadar program makan gratis, MBG adalah investasi masa depan bangsa. Dengan menyasar anak-anak Indonesia secara langsung, program ini mendorong pertumbuhan generasi yang sehat dan cerdas.

Dukungan publik, terutama dari pemerintah daerah dan masyarakat, akan menjadi kunci agar manfaat MBG semakin luas dan sisa makanan tidak menjadi beban, melainkan berkah.

Dalam semangat gotong royong dan inovasi, program MBG bukan hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga menanam pondasi kuat untuk Indonesia yang lebih sehat, berdaya, dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox