Heboh! Beredar Surat Wali Kota Prabumulih kepada GM PHR Zona 4, Ternyata Ini Isinya

<<


PRABUMULIH, RUBRIKTERKINI -- Buntut beredarnya surat permohonan dari Wali kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM, terkait perbaikan jalan di kelurahan Payuputat, kecamatan Prabumulih Barat, karena rusak akibat mobilisasi dan aktivitas PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 dan perusahaan subkon, mulai hebohkan warga dan netizen. 


Pasalnya, di dalam surat tertanggal 22 Juni 2023, dan ditandatangani langsung oleh Wali kota Prabumulih, Ridho Yahya itu, ternyata tidak sebanding dengan fakta di lapangan.


Mirisnya lagi, di dalam isi surat yang ditujukan kepada General Manager PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 di Prabumulih, sebagai tindaklanjuti dari surat Lurah Payuputat kecamatan Prabumulih Barat tertanggal 12 Juni 2023, Nomor: 600/77/LII/VI/2023 tentang penyelamatan aset milik Pemkot Prabumulih khususnya akses jalan raya Gunung Kemala - kelurahan Payuputat - kabupaten Pali, yang disebut mengalami kerusakan, berlobang, dan gorong-gorong ada yang retak akibat mobilisasi dan operasional perusahaan PT PHR Zona 4 dan subkontraktor di lokasi Raja Seberang (S2 & S3) Payuputat itu, ternyata tidak ditemukan adanya kondisi jalan yang rusak dan berlubang.


"Ya itu (jalan) merupakan salah satu aset yang dimiliki Payuputat, untuk itu kami mengharapkan kontribusi dari perusahaan (PHR Zona 4) untuk menyelamatkan akses jalan tersebut," ungkap Lurah Payuputat, Dian Brori S.Sos i, saat diwawancarai awak media terkait isi surat tersebut, di kantornya, Senin sore, (3/07/2023).


Dian menjelaskan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi gorong-gorong di wilayahnya yang banyak retak. Untuk itu, ia mengharapkan adanya sumbangsih untuk membangun Prabumulih terutama di wilayah kelurahan Payuputat, Cambai.


Pria yang sebelumnya menjabat Seklur Payuputat ini juga sempat mengajak awak media untuk bersama-sama dengan tim projek PHR Zona 4 pergi turun ke lokasi (RJA S2 & S3).


"Kebetulan sekarang juga sudah ada Tim projek dari Pertamina untuk menindaklanjuti surat wali kota tersebut, guna mensurvei lokasi," ajak dia, sampai akhirnya memenuhi saran awak media, dan kembali menghubungi perwakilan pihak Pertamina yang sudah menunggu di lapangan, untuk mengajak rapat di kantor lurah terlebih dahulu sebelum pergi survei ke lokasi.


Kepada perwakilan tim PHR Zona 4, Lurah Payuputat ini kembali menyampaikan, agar bisa memberikan kontribusi dan memperbaiki titik-titik jalan yang rusak khususnya bangunan gorong-gorong di sekitar persimpangan jalan Payuputat - menuju jembatan kabupaten Pali yang sudah rusak parah.


"Hal itu untuk menimbulkan rasa nyaman kepada masyarakat, perusahaan aman, warga Kondusif," ucapnya.


Selanjutnya, selain menyampaikan terima kasih kepada perusahaan subkon yang telah peduli dan memperbaiki beberapa titik jalan yang rusak, dirinya juga meminta dicarikan jalan alternatif untuk mobilisasi dan operasional kendaraan Pertamina dan perusahaan subkontraktor. 


"Minta dikondisikan agar dicarikan jalan alternatif untuk menghindari gesekan dari masyarakat. Kita juga berterima kasih, gorong-gorong yang ada di borvit sudah dibeneri, termasuk gorong-gorong yang berada lewat dikit jembatan ado retak itu sudah diperbaiki subkon, ada kepedulian dari mereka," tandas dia.


Senada juga diungkapkan oleh Azhari, tokoh masyarakat Payuputat. Ia mengucapkan terima kasih kepada PT JAP (perusahaan subkontraktor PHR Zona 4), yang telah berkontribusi dan peduli memperbaiki beberapa titik jalan rusak di Payuputat.


"Ini hanya miss komunikasi apa yang disampaikan oleh bapak lurah tadi, karena niatnya untuk masyarakat sini (Payuputat). Jadi surat itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan aktivitas kegiatan perusahaan subkon, malah PT JAP ini sudah banyak membantu memperbaiki jalan yang rusak.


Cuma kami masyarakat Payuputat sangat berharap adanya sumbangsih dan bantuan dari Pertamina terhadap pembangunan di Payuputat, apalagi ada aktivitas mereka di sini," papar Azhari, yang hadir di pertemuan itu mewakili masyarakat.


Sebelumnya, perwakilan tim projek PHR Zona 4, Alan menyebut kehadiran mereka ke lokasi untuk menindaklanjuti surat dari Wali kota Prabumulih, terkait informasi adanya kerusakan jalan akibat pekerjaan di lokasi Raja S2 dan S3 Payuputat.


"Ya intinya kita meminta klarifikasi dan data-data terkait isi surat dari Wali kota Prabumulih tersebut," imbuh Alan, yang saat dibincangi didampingi rekannya yang lain, yakni Doni dan Andika, serta beberapa perwakilan tim teknis PT JAP.


Terpisah, Sastra Amiadi, ketua LSM Masyarakat Rambang Lubai Bersatu (MRLB) kota Prabumulih - kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, sangat menyayangkan perihal surat tersebut.


"Seharusnya jangan mengada-ada, itu jelas rekayasa dan sangat fatal kesalahannya. Dan ini akan kami Surati," tegas pria yang akrab dipanggil Mang Yadi ini. (SMSI Prabumulih)


Editor:Heru

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.